(Old and New : Soerabaia de Brandweer, 1906, 1927-Sekarang)
Jurnal Administrasi Kebakaran
Edisi ke -3 Bagian II
Pendiri de Brandweer Soerabaja
Mr. P.J de
Vries,
Komandan
pertama de Brandweer Soerabaja
I.
PENGANTAR
Eksitensi de Brandweer diperlukan kota Surabaya yang sedang mengalami
perkembangan sosial dan perekonomian. Beruntunglah Surabaya
dibandingkan kota-kota lain di Jawa seperti Batavia. Berawal dari
kebijakan Gubernur Jenderal Willem Daendels yang menjadikan kota
Surabaya sebagai kota pertahanan dari serangan musuh bebuyutan Inggris, maka
kebutuhan de Brandweer mendesak untuk didirikan pada tanggal 4
September 1810 sebagai antisipasi
ancaman kebakaran. Namun setelah Perancis kalah telak dengan Inggris pada tahun
1814, maka Napoleon menyerahkan kedaulatan wilayah Belanda kembali ke Belanda
itu sendiri dalam Konggres Vienna tahun 1815.
Sesuai dengan perjanjian ini Batavia diubah bentuknya menjadi kerajaan
Belanda yang akhirnya pada tahun 1816-1820, Belanda mengirim militer
besar-besaran untuk mengusai nusantara. Dari sinilah awal kemajuan de Brandweer mulai diperhatikan
perkembanganya, sehingga Belanda mengeluarkan Undang-Undang Gula dan
Undang-Undang Agraria pada tahun 1870 yang menggantikan kebijakan sistem tanam
paksa. Dampak positif dari kebijakan ini membuat kota Surabaya banyak
didirikan bangunan bertingkat dan
industry baru (salah satunya adalah pabrik gula), namun perkembangan tersebut tidak diikuti dengan
perubahan de Brandweer Surabaya
secara signifikan. Baru dirasakan pada
awal abad 20. ketika diawali dengan beberapa usulan dan desakan dari masyarakat
agar kota dijadikan sebagai wilayah otonom yang tidak bergantung lagi kepada
pemerintah pusat di Batavia. Sehingga
untuk merespon ini pada tanggal 1 April 1906 kota Surabaya memperoleh status Gemeente yang terhimpun dalam lembaran negara nomor 149
tanggal 1 Maret 1906.
II.
de Brandweer Surabaya Tahun 1906 - 1927
Hampir 94 tahun organisasi de Brandweer Surabaya berdiri, situasi perkembangan dirasakan stagnan. tidak ada perubahan terutama sarana dan
prasarana penunjang operasional kebakaran masih tetap menggunakan pompa manual.
Selain itu kekuasaan yang telah beralih kembali ditangan Belanda menfokuskan
diri untuk membangunan VOC yang telah bangkrut menjadi kekuatan ekonomi baru di Batavia. Oleh
karena de
Brandweer Surabaya maupun Jakarta kurang menjadi
perhatian, sehingga minimnya
kucuran anggaran dari pemerintah pusat
di Batavia membuat de Brandweer Surabaya adem-adem saja. Di dalam Staatsblad No.
149 tahun 1906 pasal 3 dijelaskan mengenai tugas pertama dewan kota Surabaya
yakni pemeliharaan, perbaikan, renovasi dan pembaharuan,
yang salah satunya mengenai de Brandweer Surabaya. Kemudian dalam pasal
5 dijelaskan pula bahwa de Brandweer mempunyai
tempat rumah sementara terletak di daerah Simpang nomer 1-5 (sekarang sebelah
utara Surabaya Plaza, Jl Pemuda). Merupakan suatu hal yang baru bagi de Brandweer Surabaya mengingat
sebelumnya hanya menjaga pompa-pompa kebakaran yang ditempatkan pada lokasi-lokasi yang
dianggap vital. Lebih lanjut dipertegas pula dalam pasal 6 bahwa segala
keperluan mengenai pembiayaan dana mulai dari perbaikan sarana dan prasarana
hingga pembelian peralatan baru dibiayai oleh pemerintah Gemeente Surabaya.
Setelah ditetapkannya kota Surabaya
berstatus gemeente pada tahun 1906
merupakan awal perkembangan kota Surabaya sebagai kota modern yang banyak
didirikan bangunan-bangunan bertingkat, perkantoran, gudang, permukiman hingga
industri yang semakin berpotensi terjadi
kebakaran. Oleh karena itu peralatan pemadam kebakaran yang masih manual tentu
saja cukup merepotkan pasukan Brandweer , maka solusi mengatasi api diperlukan kantor dan garasi sebagaimana
markas pada gambar 1. Edisi ke- 3 bagian I. untuk penempatan alat-alat yang lebih modern, seperti :
1.
Mobil Pemadam Kebakaran
a. Brend Shand
Mason
dengan kapasitas 2000 L/menit yang menghabiskan dana sebesar f 23.720, terbeli tanggal 16 Juli 1915.
Gambar 1.
Alat
pemadam kebakaran pada sebuah
gerobak yang ditarik dengan kuda
Sumber:
dikutip dalam G.N. Von Faber.
Oud
Soerabaia. Uitgegeven Doorde Gemeente Soerabaia.
b.
Mobil
pemadam kebakaran yang berasal dari perusahaan Ahrend Fox yang menghabiskan dana sebesar f 3500,
terbeli pada tahun 1917
Gambar 2.
Mobil pemadam kebakaran Produksi Ahrend Fox,
melintas di sekitar Jl. Gunung Sari Surabaya
(Menurut sumber , gambar diambil di pinggiran sungai rolak gunung sari
dekat Rel Trem kereta, setelah melaksanakan tugas kebakaran di sekitar
Karangpilang antara tahun 1917-1930)
2.
Mobil Tangga Mekanik
Pembelian mobil tangga mekanik
sebesar f 15000. Terbeli tahun 1925 (De Indische courant, Moderniseering Brandweer. 27-05-1925), yang berfungsi untuk menjangkau
sumber api atau kebakaran yang terjadi di gedung-gedung tinggi.
Gambar 3. Mesin tangga mekanik
III.
de
Brandweer Surabaya Tahun
1927- Sekarang
Markas de
Brandweer yang terletak di Pasar Besar (d/h Surabaya 21 Cineplek dan sekarang
menjadi Rumah Makan Castello samping selatan Bank Mandiri di Jl. Pahlawan 118),
bangunannya sederhana semi permanen berdinding sesek kayu bambu, tidak sebanding dengan pembelian peralatan baru
pada tahun 1915. Seharusnya markas de
Brandweer lebih bagus dan modern untuk menampung
peralatan yang dimiliki. Akhirnya pada tanggal 27 Oktober 1927 ( Harian Pos : De Indische courant, Stadsnieuws. Soerabaia. Nieuwe
brandweer-rémises. Soerabaia) markas de Brandweer yang terletak di Pasar Besar dipindahkan ke Pasar Turi.
Gambar 4.
Markas de Brandweer Pasar Besar tahun 1915
Gambar 5.
Markas de Brandweer Pasar Turi tahun 1927
Gambar 6.
Markas
de Brandweer Pasar Turi tahun 2014
Berdasarkan gambar tersebut terlihat perbedaan yang cukup jauh
antara markas de
Brandweer di
Pasar Turi dengan Pasar Besar. Kondisi bangunan markas de Brandweer Pasar Besar merupakan
bangunan semi permanen hanya terbuat dari bambu atau sesek/gedhek sangat berbeda jauh dengan bangunan markas de Brandweer Pasar Turi yang lebih modern terdiri dari bangunan permanen dengan batu bata. Gaya arsitektur bangunan markas
kebakaran yang terletak di Pasar Turi tersebut nampaknya dirancang oleh arsitek
yang terkenal yaitu G. C. Citroen (1881-1935). Beliau merupakan arsitektur
Belanda yang bekerja selama 13 tahun di Amsterdam, termasuk juga bangunan Balai
Kota yang selesai dibangun tahun 1925.
Selama melaksanakan tugas di Markas besar Pasar Turi, de
Brandweer telah berjilbaku kebakaran besar pada
tahun 1930 di Ketegan Sepanjang tanggal 13 Mei, Pabrik Genteng Karangpilang
tanggal 20 Juni, Donkersteeg tanggal 1 Juli, Balongbendo Krian tanggal 22
September. Selain itu de Brandweer juga menerima
berita kebakaran palsu seperti : Kebakaran di Kapasan tanggal 14 Maret,
Donkersteeg tanggal 5 Juli, Simpang tanggal 21 Juli dan Pasar Besar Wetan
tanggal 16 November. ( sumber : Verslag van den Toestand
der Gemeente Soerabaia over 1930).
Gambar 7.
Kebakaran di Gereja di Jalan Bubutan
Sumber: Dukut Imam Widodo.
Hikajat Soerabaia Tempoe Doeloe.
Surabaya:2008: 245
IV.
Landasan Yuridis Nomenklatur de Brandweer Surabaya
Sejak Pasukan Jepang mengusir Kolonial Belanda pada tahun 1942, de Brandweer Surabaya tidak mengalami perubahan yang signifikan karena organisasi tersebut
berjalan sebagaimana mestinya tanpa dipengaruhi ekspansi Jepang yang membabi
buta. Bangunan markas de
Brandweer Pasar Turi tetap tidak bergeser dari
fungsinya sampai sekarang sebagai garasi juga sebagai pusat administrasi Dinas
Kebakaran Kota Surabaya. Demikian juga
kondisi bangunannya yang masih terawat dengan baik. Dalam perjalanan
selanjutnya pasca kemerdekaan sampai diberlakukannya Undang-undang nomor 16
tahun 1950 tentang pembentukan daerah kota besar dalam lingkungan Propinsi Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Undang-Undang
Nomor 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, de
Brandweer bergabung dalam bagian
organisasi Dinas Pekerjaan Umum Daerah. Kemudian berdasarkan Perda Kotamadya Surabaya Nomor 15 Tahun 1982 tentang
Pokok-pokok Ketentuan Pencegahan Kebakaran di Kotamadya Surabaya, de Brandweer disebut juga Pasukan Mencegah Kebakaran (PMK).
Sampai sekarang sebutan ini tetap
melegenda/familier di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan para Translitor Indonesia sepakat apapun nama
organisasi pemadam kebakaran di dunia sepakat menyebut PMK.
Isu perampingan organisasi perangkat daerah terus
bergulir, seiring dengan perkembangan , de
Brandweer berubah sejak berlakunya Perda Tingkat II
Surabaya Nomor 24 Tahun 1987, berganti nama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Daerah
Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. Setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka melalui Perda Nomor 3 Tahun 2001
tentang Organisasi Dinas Kota Surabaya, Dinas Pemadam Kebakaran Daerah
Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya berganti nama menjadi “Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Surabaya”. Kemudian berdasarkan Perda Kota Surabaya No. 8 Tahun
2008 tentang organisasi perangkat daerah, maka Dinas Pemadam Kebakaran
disempurnakan dengan nama “DINAS KEBAKARAN KOTA SURABAYA”.
REFERENSI : Bagus Alim, Perkembangan Dinas Kebakaran Kota
Surabaya Tahun 1927 1942, Unesa 2013. Dudung
Abdurahman, Metode Penelitian Sejarah.
Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1998. Dukut Imam Widodo. Hikajat
Soerabaia Tempoe Doeloe. Surabaya: Dukut Publishing, 2008. Handinoto. Arsitektur
dan Kota-Kota di Jawa pada Masa Kolonial. Graha Ilmu Yogjakarta, 2010. Muchamad Nurtam. Pengelolaan
Sistem Informasi Pelayanan Kebakaran. Surabaya, 2010. Purnawan Basundoro. Dua
Kota Tiga Zaman: Surabaya dan Malang Sejak Zaman Kolonial sampai Kemerdekaan.
Ombak, Yogjakarta, 2009. Reglement op de Brandweer in de afdeeling stad
Vorsteden van Batavia. Gedaan te Batavia, 25 April 1873. Staatsblad van Nederlandsch-Indie No.
149 tahun 1906. De Indische
courant, Moderniseering
Brandweer. 27-05-1925.De Indische courant,
Stadsnieuws. Soerabaia. Nieuwe brandweer-rémises, Soerabaia, 27 Oktober 1927. Jawa Pos, Senen Wage 29 November 1982. Von
Faber, G.N. Oud Sorabaia. Uitgegeven Doorde Gemeente Soerabaia. 1931. Von
Faber, G.N. Nieuw Soerabaia.
Pastikan bergabung
kembali di Edisi berikutnya !
Edisi ke – 3 Bagian III,
”Old and New de Brandweer Surabaya”
( Komperatif berdirinya de
Brandweer Surabaya dan Jakarta )
Kunjungi
selalu : www.tamtamfire113.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan.. dan jangan membuat spam.. Boleh promosi tapi jangan berkali-kali.. jika melanggar ketentuan tersebut maka komentar anda akan saya hapus selamanya.....